Sudah tiga hari ini saya merasakan dinginnya udara Jepang di
musim gugur. Suhunya berkisar 17 – 22 derajad celcius, akan lebih dingin lagi
ketika malam atau ketika turun hujan. Apa kabar ya klo musim dingin? Hari
pertama bibir saya sangat kering sampai berdarah, besok harinya saya sudah
antisipasi pake lipstick yang pasti ada pelembab di dalamnya. Btw, agenda hari ke – 3 adalah kegiatan laboratorium. Saya dan Atno akan mengunjungi Fakultas
Horticulture di Universitas Chiba kampus Matsudo, Chiba bagian utara, kurang
lebih 1,5 jam naik kereta dari Stasiun Inage.
Saya sudah panik ketika teman saya Atno belum siap ketika
jam sudah menunjukkan kurang 15 menit dari jam janjian dengan Baba Sensei di
stasiun. Terlambat bukanlah budaya orang Jepang, malu kan klo sampai kejadian
di hari – hari pertama. Karena saya masih belum hafal jalan, jadi saya
mengandalkan teman saya yang satu ini hehe..Klo biasanya cowok yang menunggu
cewek di gerbang, ini malah kebalik^^. Aduh..rencana saya jalan santai lihat
pemandangan selama perjalanan ke stasiun gagal deh. Walhasil kami pun harus berlari
– lari ke stasiun supaya tidak terlambat. Hosh-Hosh-Hosh!!! Berbekal GPS Atno,
kami pun tiba di stasiun tepat waktu, tapi tunggu…ada yang aneh…ada yang salah…alamak
ternyata kita salah stasiuuuuun!!!!
|
Lokasi dormitory - stasiun dan kampus Chiba |
Insiden salah stasiun ini lama banget kami sadari,
“koq stasiunnya beda ya, kemarin perasaan
besar koq”, “Baba Sensei mana ya, apa jangan – jangan kita ditinggal?”, “Iya orang
Jepang kan bukan tipe ngaret, kita apa beneran ditinggal ya?”Galau – Galau
– Galau!!! Oke calm down, kami pun lihat sekeliling, lihat peta. Bener koq ini
Stasiun Inage (ceritanya sedang mencerna gambar sistematika jalur kereta yang
kayak jalinan PCB di motherboard PC^^ yang tertempel di dinding).
|
Peta Keisei Line : Inage - Matsudo |
Karena masih galau akhirnya saya putuskan tanya petugas, gak
pede juga sebenarnya nanya pake bahasa inggris^^ (trus pake bahasa apa dong?). “
I’m sorry is it Inage station? We want to go to Matsudo” Sang
petugas segera memberi kami selembar peta, lalu menjelaskan, pake bahasa
Jepang!!! Akkhhh..oke tenang – tenang, kami pun mengamati bahasa isyarat dari mimik
wajah dan tangan petugas tersebut XD. Berdasarkan petunjuk petugas dan sedikit
waktu untuk berfikir, kami pun akhirnya mengerti ini adalah stasiun Keisei
Inage, sedangkan kami seharusnya bertemu Baba Sensei di stasiun JR Inage!!!
Oalah kami pikir keduanya stasiun yang sama.
|
Berbagai Line Kereta di Jaringan Kereta Api di Jepang |
Setelah kejadian ini kami paham, di jepang, perusahaan
pelayanan kereta sangat banyak, begitupun line keretanya. Di Inage terdapat dua
line kereta yang melewati daerah ini: JR inage dan Keisei inage. Ibarat nasi
sudah menjadi bubur, setelah diskusi sebentar, opsi mencari stasiun JR inage
pun dicoret karena kami sudah sangat terlambat, kami akan naik kereta dari
keisei inage ke Matsudo berdua saja. Sungguh kami benar - benar merasa bersalah
pada Baba Sensei, tapi karena tidak ada Wifi, kami tidak bisa menghubungi
beliau kalo kami salah stasiun.
Di dalam kereta masih ada lagi cerita kocak^^, kami yang
khawatir Baba sensei pasti kebingungan karena kami menghilang tanpa jejak, maka
kami tetap mencari cara untuk menghubungi beliau. Setelah bisik – bisik diskusi
sebentar, kami memutuskan minta tolong ke mas-mas orang jepang yang lagi asyik
maen HP, untuk mngirimkan pesan ke Baba Sensei. Mas – masnya lho ternyata gak
bisa bahasa inggris T-T. Apa boleh buat,
terpaksa selain pake bahasa campuran, saya lalu menulis di sticky note kalimat
bahasa inggris yang akan dikirimkan ke Baba Sensei. Muka kami udah tebel waktu ini
hahah..tapi karena masnya baik, Alhamdulillah ^^. Pesan itu sampai dengan masnya
turun, ternyata belum juga terkirim, masnya juga gak tau kenapa. Kami galau
lagiii…^^”
|
Stasiun Matsudo |
Setelah lebih dari satu jam, kami pun tiba di stasiun
Matsudo, sekali lagi kami mencari cara untuk menghubungi Baba Sensei. Setelah
minta pendapat atno, akhirnya saya mencoba menelepon nomor Baba Sensei di
telepon umum yang ada di stasiun. Pertama sih gak yakin teleponnya bisa dipakai
atau tidak, ternyata bisa sodara sodaraaa XD. Wah emang Jepang ya, telepon umum
pun masih terawat dengan baik dan menjadi penyelamat kami hari itu ^^. Koin –
koin 10 yen di kantong pun berguna disaaat saat genting seperti ini!!!
Setelah memasukkan 3 koin 10 yen, saya pun memencet nomor
Baba Sensei di buku panduan TWINCLE. Telepon diangkat “ Moshi – moshi konichiwa bla..bla..bla..(saya gak ngerti lanjutannya haha…)”.
Yang mengangkat suara bapak – bapak. Sayapun
lalu menjelaskan (dengan bahasa inggris pastinya^^) bahwa kami ingin berbicara
dengan Baba Sensei, kami peserta dari IPB hari ini seharusnya bertemu Baba
Sensei di stasiun JR inage tapi kami salah ke stasiun Keisei inage^^”. Orang
yang mengangkat pun memberi respon dengan bahasa santai~”Okey…Okey…” kayaknya senyum – senyum deh bapaknya sambil ketawa~
saya positive thinking mungkin supaya kami tidak panik lagi kali ya. Eh beneran
setelah itu saya yang pada awalnya tegang jadi ketawa – ketawa ngobrol sama
bapaknya^^.
Karena koin 10 yen habis, gantian pake koin 100 yen sekarang^^
(Was-was juga sih uang kita cukup gak ya buat PP Inage-Matsudo selama dua
hari). Gapapa yang penting kami dapat pertolongan. Rupanya nomor yang tercantum
bukan nomor HP Baba Sensei tapi telepon Kantor. Sang penerima telepon pun
mengatakan akan menghubungi Baba Sensei dan meminta kami menunggu Baba Sensei
sebentar di stasiun Matsudo. Lebih merasa bersalah lagi ketika kami tahu ternyata
dari tadi pagi Baba Sensei masih menunggu kami di stasiun JR Inage T-T
|
Stasiun Matsudo dikelilingi bangunan perbelanjaan dan perkantoran |
|
Suasana lengang jalan di Matsudo yang saya rindukan |
|
Desain unik planter tanaman di pedestrian dan lingkungannya yang bersih^^ |
Mata kami berbinar saat melihat Baba Sensei datang sejam kemudian.
Kami meminta maaf berkali kali selama perjalanan menuju Kampus. Baba sensei
baik banget, beliaunya lalu cerita seputar line JR Inage dan Keisei inage, malah
beliaunya juga minta maaf tidak menjelaskan sebelumnya, OMG!!! Dari stasiun Matsudo ke kampus, tidak ada
kendaraan kecuali kami harus berjalan kaki. Hari ini seharusnya ada acara
bertemu dengan supervisor kami di pagi hari, tapi gagal karena kami terlambat.
Gomen nasai^^”. Sebelum welcoming lunch party, kami diajak berkeliling kampus,
lalu bertemu dengan orang – orang Indonesia yang sedang studi di kampus
Matsudo. Saya bertemu Sigit, alumni arsitektur lanskap IPB yang sedang S2
disana dan Bapak Akhmad Arifin Hadi, dosen arsitektur lanskap di IPB yang
sedang S3.
|
Kampus Univ. Chiba Matsudo yang hijau |
Selama dua hari kami akan mengunjungi laboratorium di kampus
Matsudo. Atno akan masuk lab Biochemistry dan saya masuk lab Landscape
Architecture. Sorenya, Sigit mengantar kami ke stasiun Matsudo karena kami
harus kembali ke Inage. Cerita kocak kembali terjadi ketika kami harus transit di
stasiun Tsudanuma (semacam stasiun manggarai klo di Jakarta, tapi ini lebih
serem, ampun jalurnya banyak banget, mana tulisannya kanji – kanji gitu^^”).
Yak benar, kami sempat salah naik kereta (lagi) Astaghfirullah^^”.Setelah acara balik lagi ke Tsudanuma, kami akhirnya mendapat kereta
yang benar. Syukurlah kami bisa kembali pulang ke dormitory dengan selamat. Ketika
saya pulang, Fibri, teman sekamar saya cerita betapa bingungnya staff TWINCLE
mencari keberadaan kami pagi ini, sampai-sampai mencari kami ke dormitory. Sambil
menyandarkan badan yang kecapaian di kursi TV, saya pun cerita segala keanehan
yang terjadi hari ini XD. Aduh malunya^^”
|
Tetenger gedung "P" disebelah Stasiun Inage yang saya ingat untuk menunjukkan arah jalan ke Dormitory |
wahhmasyaa Allah.. kak apakah boleh minta kontak email atau mgkn sosmedny untuk tany2 tentang program ini? :)
BalasHapus