Keren itu Bermula dari Habit

....rahasia kenapa ketika orang lain bilang ke kamu : Keren! Tapi kamu malah jawab : biasa aja....

Pernah liat permainan biola bocah - bocah imut Korea : Jung Sung Ah ama Daniel Jang yang punya lagu - lagu cover semacam A thousand Years, Broken Vow, River flows in You, Titanium, Skyfall, Story Of My Live ampe lagunya Bethoven si Canon in D? Santai dan menghayati sekali waktu memainkan tangannya di atas senar - senar biola. Lalu saya berpikir dari mana rumus ke-keren-an mereka berasal.


Sambil menutup mata (biar fair gak melulu liat dari tampang hehe...) cobalah menikmati nada - nada yang dimainkan, walau ada beberapa nada yang beda dari lagu aslinya namun versinya ini tidak kalah merdu, bahkan improvisasinya tidak terduga, dengan gaya lain..alias di-aransemen sendiri. Ada sisi lain yang bikin orang - orang ini keren...yaitu jam terbang latihan pasti tinggi dan main biola udah jadi habit yang tak bisa dilepaskan dalam hidup mereka. Habit, kata sederhana yang bisa melambungkan seseorang menjadi bintang atau mengehempaskan seseorang kepada keterpurukan.

Dulu booming ada bocah Iran penghafal Al - Quran yang berhasil menghafalkan 30 juz ketika masih 7 tahun, ada pula yang sudah bertahun - tahun berusaha namun 1 juz pun belum lewat (maaf jadi curhat...)

Muhammad Al-Fatih menguasai al Quran, 5 bahasa asing, ilmu fiqih, ilmu sastra, ilmu sejarah, ilmu strategi perang dan diplomasi sampai menaklukkan Konstantinopel waktu umurnya baru 21 tahun, ada juga orang yang hidupnya dihabiskan sehari - hari luntang-luntung, merokok di jalanan, mengamen, ikut tawuran, nyoba narkoba, ngedugem dan lain - lain.

Dosen pembimbing saya, Prof. Hadi, punya habit harus berdiri klo mengajar, sambil bergerak dan berjalan  kesana kemari, membuat mahasiswa menjadi aktif dengan pertanyaan -pertanyaan yang beliau lontarkan. Dua jam berbicara di depan kelas dengan intonasi semangat seperti tidak terlihat capek sama sekali. Beliau memang pembicara hebat, habit seorang pembicara telah mengakar pada diri beliau.

Konon orang - orang sukses sudah melewati 10.000 jam terbang untuk bisa menjadi master dalam bidang yang mereka geluti. Pak Felix Siaww dalam bukunya "How To Master Your Habit" menulis : jika dalam satu bulan sesuatu hal berhasil anda lakukan terus - menerus tanpa terputus, maka ia akan menjadi habit dalam hidup anda.

Benar, memulai sesuatu itu mudah, yang sulit adalah konsistensi untuk terus melakukannya. Namun ketika kebiasaan itu sudah mendarah daging, ia seperti alam bawah sadar yang menggerakkan hidup kita. Seperti habit aneh saya ini :

@Koleksi plastik
Saya punya dua plastik besar di bawah tempat tidur, yang satu isinya plastik satu lagi juga plastik (Lha?). Dari ukuran kecil sampai besar. Plastik - plastik yang didapatkan sewaktu belanja, rupanya klo dikumpulkan bisa sebanyak ini. Pantesan sungai kita isinya plastik juga. Bingung mau dihibahkan ke siapa, apalagi masyarakat kita yang punya sifat gengsi, apa mau pakai plastik bekas? Plastik itu mungkin nanti berguna, walaupun lebih banyak supply daripada demand. Saya sudah nyoba klo ke minimarket tidak minta plastik, klo ke warung pakai kotak makan, tapi klo penjual di jalan merasa tersinggung klo kita menolak diberi plastik. Beda cara pandang memang.

@Sortir sampah
Di dalam kamar ada dua plastik sampah, satu khusus produk - produk berbahan plastik, satu lagi khusus sampah - sampah berbahan kertas. Yang organik semacam sisa makanan, kulit buah, tulang ayam, yang bentuknya padat langsung saya gali lubang di taman dan ditimbun, yang cair berakhir di tempat cucian. Udah kebiasaan semacam kayak anak TK yang mengembalikan mainan sesuai dengan jenisnya. Persampahan kita belum terkelola dengan baik, maka solusi sementara maukah kita kelola sampah kita sendiri dengan bijak?
Oya, terkadang klo nimbun biji buah semacam blimbing, mangga, tomat, rambutan di taman, tiba - tiba tumbuh aja, padahal niatnya kan dibuang, trus klo udah hancur jadi pupuk menyuburkan tanah, eh malah dapat kejutan, asyik gak :)

Komentar

Postingan Populer