Romantisnya Jakarta Bagian 1
Sahabat, sudah kesekian kali engkau menemani aku menjelajahi kota ini
Kali ini kita bersama sejenak merasakan atmosfer masa lampau yang tersisa diantara modernitas
Satu sisi Jakarta yang romantis
Untuk mereka yang menghargai napak tilas sejarah
Agar bisa belajar bijak di masa depan
Jakarta, 17 Januari 2015
SEPULUH RIBU
Sedih...beberapa kartu pos belum sampai ke tujuan
|
Berawal dari keinginan memberikan hadiah kepada orang - orang istimewa di blog ini, 5 buah kartu pos ingin saya kirimkan dari Jakarta. Angka 10000 bisa dikatakan merupakan titik nol kodepos di Indonesia, menandai terlampauinya 10.000 pageviews blog ini. Kantor pos yang dimaksud terletak di kawasan Jakarta pusat, bersebelahan dengan pusat perbelanjaan Pasar Baru (Passer Baroe 1820), Gedung Kesenian Jakarta, Masjid Istiqlal, dan Lapangan Banteng. Pada masa kolonial Belanda kawasan ini bernama Weltervreden.
Sekarang merupakan wilayah Jakarta Pusat |
Bis Surat Cantik :) |
Gerbang Pasar Baru, upaya revitalisasi kawasan sejarah pecinan |
Andai pengunjung bisa bebas berjalan tanpa terganggu motor dan mobil... |
(Satu - satunya?) Bangunan ruko (shophouse) yang masih bertahan |
TOUR JAKARTA
Setelah misi pengiriman selesai, saya dan sahabat saya berjalan menuju halte Tour Jakarta yang berada di depan Masjid Istiqlal. Menuntaskan keinginan jalan jalan dari atas bus yang tertunda sejak mengunjungi Monas tahun lalu :)
Klo ada pemandu wisatanya akan lebih informatif :) |
Duduk manis sambil denger musik dangdut? |
ISTIQLAL
Dulu, saya melihat masjid ini hanya lewat tanyangan TV klo ada program Sholat Ied Idul Fitri dan Idul Adha :) Setelah benar benar bisa mengunjungi masjid ini, baru bisa menikmati dan berusaha mencerna pesan - pesan yang ingin disampaikan dari desain yang 'sederhana' dari luarnya namun 'luar biasa' di dalamnya. Begitukah cerminan Islam dan umat muslim yang ingin disampaikan lewat masjid ini? Sederhana, kokoh memegang prinsip agama, sejuk dan memiliki hati yang berkilau :) Masjid yang rancangannya dimenangkan oleh F. Silaban ini dibangun pada tahun 1951, berdiri di lahan eks taman Wilhelmina (dulu).
Masjid bergaya modern pertama? |
Interior yang berkilau - kilau |
belum nyampe mbaak... kirimin lagii hehee
BalasHapusKirim lagi gak ya....:P
BalasHapus